Sabtu, 11 Juli 2009


Untuk mendapatkan payudara indah, kencang, bulat & montok membutuhkan latihan konsisten .Para pakar medis, anatomi & dokterpun merekomendasikan!
begitu pentingnya latihan pada payudara! hanya saja informasi latihan yang diketahui masih sangat terbatas!

JANGAN TERGODA dengan penawaran-penawaran serba INSTANT! tidak akan berguna! PERCAYALAH! tidak ada seorang dokterpun yang merekomendasikan cara-cara instant! seperti yang anda lihat iklan di TV, majalah, tabloid dsb yang hanya akan menghabiskan uang anda!

Penggunaan berbagai cara untuk membesarkan buah dada, tandas Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, MMR, Sp.RM., sebetulnya sia-sia belaka. Menurut konsultan seksologi ini, "Payudara wanita dewasa tidak mungkin dapat diperbesar lagi dengan cara apa pun. Sedangkan pertumbuhan yang paling pesat dialami oleh remaja putri yang baru mengalami pubertas. Makanya, payudara akan terlihat mengalami pembesaran dan pengencangan pada umur 10-18 tahun. Pertumbuhan ini akan terhenti saat si anak telah tumbuh jadi sosok wanita dewasa. Saat itulah ukuran payudara tidak bisa diutak-atik lagi. Sama halnya dengan perkembangan penis pada anak laki-laki.

Pasalnya, jelas Ferryal, payudara dibangun oleh kelenjar dan jaringan halus yang tidak bisa "dilatih" supaya membesar. Adapun kelenjar yang menyusun payudara adalah kelenjar susu. Kelenjar ini hanya akan aktif bekerja selama masa kehamilan guna mempersiapkan tubuh si ibu memproduksi ASI. Saat itulah kelenjar-kelenjar tersebut penuh berisi susu yang menyebabkan membesarnya ukuran payudara. Tak heran jika ukuran payudara wanita saat hamil lebih besar daripada biasanya.

Sementara jaringan yang paling banyak menyusun struktur payudara adalah jaringan lemak dan jaringan ikat. Jaringan-jaringan halus inilah yang menopang payudara tadi. Berbeda dengan jaringan otot yang banyak terdapat pada kaki dan tangan sebagai anggota gerak tubuh, jaringan ikat dan lemak sama sekali tidak bisa dilatih supaya membesar. Konkretnya, jika otot lengan bisa dilatih dengan cara angkat beban supaya membesar, maka otot-otot payudara tidak bisa dilatih dengan cara yang sama supaya menjadi besar.

Tak heran jika payudara sudah kendur akan tetap kendur alias sulit sekali untuk mengencangkannya. Kendurnya payudara ini menunjukkan jaringan ikat dan jaringan lemak yang menopangnya sudah tidak bisa menyangga beban payudara.

Selain meragukan efektivitasnya, Ferryal juga mengkhawatirkan dampak negatif dari berbagai upaya pembesaran payudara yang marak diiklankan di berbagai media. Salah satu yang paling dikhawatirkannya adalah cara vakum. Metode ini mengklaim bisa membesarkan payudara dengan cara menyedot jaringan-jaringan payudara menggunakan alat khusus. "Untuk jangka pendek, upaya ini mungkin akan berhasil karena jaringan akan terpompa dan payudara ikut membesar," ujar Ferryal memberi komentar. Sedangkan untuk jangka panjang, ia justru meragukannya. "Bagaimana mungkin? Sebabnya, begitu vakum dilepas, seluruh jaringan yang membentuk payudara akan kembali ke ukuran aslinya. Payudara pun akan kembali mengempis."

Demikian juga dengan berbagai krim yang banyak ditawarkan di pasaran. Ferryal mengingatkan konsumen untuk benar-benar mempertanyakan efeknya. "Apa iya bisa memperbesar ukuran payudara? Padahal krim-krim tersebut hanya bekerja pada bagian luar payudara dan tidak bisa menembus jaringan payudara. Sedangkan sebatas mengencangkan payudara sih mungkin saja," tuturnya.

Ferryal tak memungkiri bahwa operasi merupakan salah satu upaya pembesaran payudara yang "aman". Menyuntikkan silikon ke payudara sudah banyak ditinggalkan orang karena risikonya yang sangat besar. Pasalnya, silikon tersebut sewaktu-waktu bisa pecah lalu merembes masuk ke pembuluh darah yang kemudian bisa menyebabkan keracunan pada tubuh. Keracunan ini bisa menghancurkan sel-sel tubuh yang dalam tahap selanjutnya dapat memicu terjadinya kanker. Itulah mengapa Ferryal kembali mengingatkan konsumen agar mencurigai lembaga kecantikan ataupun oknum tertentu yang menawarkan operasi silikon.

Operasi yang dianggap cukup "aman" untuk memperbesar payudara adalah operasi saline. Lewat operasi, model/bentuk dan ukuran payudara bisa didesain sedemikian rupa tergantung selera yang bersangkutan. Yang patut diperhatikan, orang yang melakukan operasi haruslah orang yang benar-benar ahli dalam bidang operasi plastik karena tidak setiap orang bisa sembarangan melakukannya.

Caranya, serupa dengan silikon, cairan saline dimasukkan ke dalam bungkus tertentu lalu dipasang di bagian payudara. Meski dianggap lebih "aman" ketimbang silikon, sampai sejauh ini penelitian lanjut mengenai efek samping cairan ini belum ada. Jadi, kalau mau menempuh cara ini pun ada baiknya pikirkan kembali dampak merugikan yang mungkin timbul.